TMCBLOG.com – Suka tidak suka, keberhasilan KTM dalam mempersiapkan calon talenta pembalap yang bisa di-feed ke gelaran MotoGP cukup bikin ‘ngiler’ pabrikan lain. Suka tidak suka, saat ini KTM menguasai banyak talenta muda terbaik masa depan Grand Prix dan ini adalah buah dari upaya mereka merintis jalur penjenjangan semenjak beberapa tahun yang lalu.
Bagi pabrikan, jauh lebih mudah dan lebih murah bagi mereka untuk membentuk tim baru berisi para young guns daripada membayar jutaan untuk memiliki pembalap yang sudah ‘jadi’ terlebih lagi apabila skenarionya adalah ‘membajak’ pembalap yang masih terikat kontrak dengan tim lain. Fakta bahwa KTM memiliki rookie terbaik yang tersedia secara otomatis untuk tahun depan mulai dari RBRC sampai sampai berujung pada kondisi di mana mereka tidak tahu di mana talenta talenta ini harus ditempatkan lagi karena jelas seat di kelas primer terbatas tho?
Honda mengikuti walaupun dengan scoop yang lebih berkesan ‘regional’ dengan Honda Team Asia, Yamaha pun mulai mengikuti ini di musim 2022 nanti dengan model ‘hybrid’ kombinasi talenta dan pendanaan dari Asia dan Eropa via team VR46. Menurut TMCBlog kemungkinan akan ada banyak lagi pabrikan yang mau nggak mau mengikuti jalur strategi ini kalau nggak mau kebingungan dan stuck saat mempersiapkan pembalap pelapis di masa depan. Dan dua di antara pabrikan yang mulai tercium gerak-geriknya di paddock adalah Suzuki dan Ducati.
Ducati, tapi terutama Suzuki menurut rumor paddock dari Misterhelmet siap masuk Moto2 mulai 2023. Mengingat jenis komitmen dan upaya yang dilakukan di kelas intermediate yang tidak sesulit membuat team MotoGP, siapa saja logikanya dapat melakukannya lebih awal. Suzuki dirumorkan sudah melangkah jauh di depan soal negosiasi. Pabrikan asal Hamamatsu – Jepang ini dirumorkan sedang membuka strategi ini bekerja sama dengan Aspar Team untuk bahkan jika Aspar tampaknya telah memilih GasGas.
Seperti yang sudah TMCBlog tuliskan di awal, semua ini lebih sederhana dari team MotoGP atau bahkan team Moto3. Semua yang mereka harus siapkan adalah strategi, SDM dan juga uang. Karena sederhananya saat ini mereka nggak butuh persiapan teknis sebanyak persiapan membentuk team MotoGP atau Moto3. Kasar kata semua hal hal teknis itu sudah dikerjakan oleh Kalex dan Triumph.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
laris manih nih triumph
Yaaa….tp liat aja kancah KTM di kelas premier….ditunggu pergerakan Aprilia
berarti Suzuki harus punya tim satelit juga untuk menampung rider mereka di kelas MotoGP kan ya ?
kalo iya berita bagus nih, biar Ducati ga meng-hegemoni,
tinggal Aprilia aja nih,
berharap kalo bisa mereka juga buat tim moto3 dgn 100% motor baru, kan dulunya Aprilia terkenal rajanya kelas capung,
Sekalian bikin tim satelit motogp
Kok ga bikin sendiri,Sasis bebek satria udah terbukti padahal buat Salome gsx dan bandit
Tim moto2 lebih murah dari tim satelit MotoGP, mungkin gara2 ini suzuki lebih memilih tim moto2 dulu, gak yakin sya sekaligus dua2ny d bentuk thun 2023, ini suzuki yg rada mati suri baik dibidang racing maupun market
Proyek moto3 ymha suzuki ducati udah gimna wak, apkh udah hilang d telan bumi?? Pdhal regulasi moto3 cukup stabil dri segi teknisnt, sangat jarang ada perubahan drastis
mantep kan ni jadinya kalo gini.
Mungkin kecewa masih pertahanin Sam Lowside aja bukannya cari bibit baru
Paul Denning suruh bikin cabang moto2 aja, mumpung lagi anget. Crescent sijuki moto2… Sponsornya rizla+
Moto2 sekarang udah kaya OMR Kalex, sasis lain kaya ga berkutik, Suter juga udah ga ikutan lagi
mending Ymh, Szk, Hnd, Dct buat aja chasis, nah para pemakai chasis pabrikan ini bisa ada peluang lanjut di Motogp
Lebih mahal. Dimana2 rnd itu lebih mahal dari sekedar tempel stiker di fairing.
kerja sama dengan leopard racing aja