TMCBLOG.com – Seperti Kita ketahui, selain Ducati, 5 Pabrikan Di MotoGP sedang dalam Upaya Mereka untuk mengajukan wacana Pelaragan Penggunaan Ride Height Adjuster ( RHA ) di MotoGP Di masa yang akan datang. Wacana ini serius didengungkan baik Oleh Pabrikan Maupun Pembalapnya. Salahs atu pabrikan yang Cukup Vokal menyuarakan keinginan Untuk melarang Penggunaan RHA adalah KTM. Di awal mereka menyatakan Bahwa ini lebih ke teknologi ‘Jaman Batu ‘ yang tak mungkin akan dipakai di Motor Produksi massal secara teknologi sudah menemukan Peranti yang lebih otomatis seperti Sistem Suspensi elektronik.
Selain Alasan Kegunaan pada Motor Prouksi massal, KTM terakhir Juga memberikan alasan lain dengan mencatut Nama Brembo yang terakhir menyatakan bahwa Kinerja Pengereman MotoGp akhir akhir ini sudah berada pada limitnya. Segala hal ini tentunya memperoleh Tanggapan Reaktif Ducati. Bagnaia sendiri di press converence mengatakan bahwa Sistem RHA Ducati menurutnya tidak merepotkan dari sudut pandang pembalap walaupun secara umum ada beberapa tambahan Tombol tombol yang harus di-Manage pengunaannya.
Terakhir Adalah Sporting Director Ducati – Paolo Ciabatti yang memberi reaksi terhadap Wacana Pelarangan jika dilihat dari sudut pandang keterpakaian teknologi ini dimasa mendatang dan sudut pandang potensi mahalnya Produksi Motor balap ini. kepada GPOne, Paolo Mengatakan “Kami percaya bahwa reaksi pabrikan-pabrikan lainnya untuk melarang solusi teknis pabrikan lain yang telah beroperasi sesuai peraturan [ adalah hal yang ] tidak bisa dibenarkan. “
http://app-okeefe.jfo7syl77y-pxr4kzxnv4gn.p.temp-site.link/2022/02/16/dianggap-teknologi-jaman-batu-lima-pabrikan-akan-larang-front-ride-height-adjuster/
“Mereka mengatakan bahwa sistem ini tidak dapat digunakan pada sepeda motor produksi, dan saya ingin mengatakan bahwa semua saingan kami menggunakan katup pneumatik yang tidak akan pernah digunakan di mesin Motor produksi, hal yang sama dapat dikatakan tentang rem karbon. Mereka adalah dua solusi yang sangat mahal, jadi saya tidak berpikir [dalam hal ini] harus hadir argumen biaya”.
Paolo mencoba mengingatkan mengingatkan ke lima Pabrikan lain bahwa setiap pabrikan dapat dengan bebas mengelola ekonomi mereka baik untuk sumber daya manusia maupun Tools balap.“Saya pikir dalam anggaran masing-masing, mereka harus bebas untuk membuat keputusan mereka sendiri, baik di bidang teknis dan untuk memastikan Komitmen mereka ke pembalap dalam beberapa cara. “
“Kami memiliki anggaran dan kami menggunakannya untuk memiliki pembalap yang kompetitif dan menang, dan juga untuk melakukan pengembangan [teknis] yang kami butuhkan, tidak lebih. Pabrikan lain telah memutuskan untuk menghabiskan lebih banyak uang untuk pengendara mereka, itu adalah keputusan yang tidak saya kritik dan [sebaliknya] saya ingin [ pabrikan ] yang lain tidak datang dan melihat bagaimana Ducati menghabiskan uang”
Dan akhirnnya, Paolo menekankan bahwa secara umum Menurut Ducati tidak ada argumen yang kuat baik itu Soal Keselamatan maupun Biaya yang bisa mencegah Ducati Untuk memakai RHA dan oleh sebab itu Ia mengatakan bahwa Ducati berharap Komisi grand prix akan tetap memperbolehkan Ducati Memakainya.
http://app-okeefe.jfo7syl77y-pxr4kzxnv4gn.p.temp-site.link/2022/02/25/potensi-jalan-buntu-dalam-upaya-melarang-rha-di-motogp/
Seperti kita ketahui jelang GP Mandalika Belum ada yang ditentukan mengenai masalah ini. Menurut regulasi di Buku Kuning FIM mengenai motoGP segala keputusan soal teknis harus disetujui oleh ke-enam anggota MSMA dengan suara bulat, dan ini belum tercapai. Oleh sebab itu Bola Panas ini sepertinya akan digulirkan ke Komisi GP – MSMA, IRTA, FIM dan Dorna – untuk memunculkan Wacana dan keputusan yang bisa berpotensi dapat memodifikasi Regulasi pengambilan keputusan di MSMA agar segala Keputusan teknis MotoGP bisa diputuskan hanya dengan ‘ keputusan mayoritas ‘ Bukan Keputusan absolut/ Mutlak.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Semakin panas saja nih
Goreng teross, biar panas…
Kembalikan ecu dan software pabrikan…
Biar asimo yg bertarung dengan winglet an rha…
tenang,nanti Ducati bakalan menang lagi di kasus ini kok,sama halnya dg winglet dulu 🤭
kurang enak apalagi coba pabrikan Ducati,tapi yg juara ya jepang mulu huahahaha….
tapi malah aku berharap sekalian boleh pake suspensi aktif aja dah, nanggung
frustasi gak menang2 ngelawan honda, yamaha, bahkan si anak bawang suzuki taun 2020 lalu
Betul juga ne boss dukati. Emang balapan prototip ya gak musti dipke diproduksi masal. Males mikir yang lain nih
dg logika yg sama seharusnya ECU inhouse boleh juga dong ya 😂
Nah ini yg bener, penggunaan ECU inhouse justru bisa menekan biaya karena sdh ga perlu bayar lagi ke magneti marelli, apalagi sampai bayar mahal engineer hasil bajakan team lain
Ecu inhouse:
Bro?
What??
active winglet juga dong, kopling ganda juga dong,force induction tambahan juga dong,jumlah dan diameter silinder yg tidak dibatasi juga dong ya,ya,ya,ya
sekalian jor joran pemikiran dan biayanya gitu loh,daripada cuma buat shock yg bisa dipencet mendelep
dan seperti kata ciabatti,sekalian penggunaan rem karbon dan katup pneumatik juga dilarang,karena selain mahal juga tidak tidak terpakai d motor produksi massal
dan seperti kata ciabatti,sekalian penggunaan rem karbon dan katup pneumatik juga dilarang,karena selain mahal juga tidak tidak terpakai d motor produksi massal
Wak.. Tw nga cara kerja mekanis RHA…. Tolong di buka wak….. Soalnya katanya teknologi jaman batu
Mungkin KTM bilang jaman batu karena nggak pake elektronik sama sekali ya
Krn KTM udah jamak dgn teknologi itu di MX, dunia balap yg ga digeluti Ducati di era modern ini. Makanya KTM bilang teknologi itu kuno, di motor enduro aja ga dipasang, dijalan raya apalagi.
Kalo alasan KTM gak bakal diproduksi ya salah. Menang dukati banyak kl gini
dah hapuskan aja biaya riset mahal krn tertahan regulasi, kebyakan tombol salah pencet malah ndlosor, lagian RHA winglet dkk demi biar pabrikan merah juara lagi…
motogp tidak ada budget cap kan?
Dulu pernah ada, tapi gatot. Tengok CRT.
kalo gitu ini semua hanya drama demi series MotoGP Unlimited musim 2022,
barang udah lama dikembangkan dan semua pabrikan udah merasakan manfaatnya, knp baru diributin sekarang ?
nancep banget tuh soal pneumatic valve & rem karbon. ngomongin orang tapi sendirinya??? bukti bahwa pabrikan lain takut akan ducati
maksudnya takut kalah teknis, jadi argumen via mic aja 🤣
Lah sasis deltabok ducati apa dipakek masspro nya sendiri?
perimeter frame kali maksudnya, lah itu panigale v4r ?
ya tinggal dibikin open aja itu aturan,masa berani itu pabrikan ducati lawan trio jepang hahahaah..
ecu dibebasin,suspensi boleh aktiv,yakin deh ducati jadi tim gurem
Takutnya makin kedepan jd motobotgp.kbyakan alat canggih plus tombul pelontar ala jet tempur klo kira2 mau nyungsep tinggal tekan rider y terbang pakai payung 😁
Apa bagusnya bebas lepas aja semua larangan ya…
sekalian aja….mungkin muter2 aja ya Yams..Honda..Suzuki–Yams Honda Suzuki
Biar adil, kembalikan saja ECU pabrikan dan jangan batasi jumlah silinder, batasi saja CCnya
Biarkan ducati berinovari dipernak pernik luar motor dan biarkan pabrikan lain berinovasi dibalik vairing
Haha emg sih pabrikan yg paling butuh RHA adl ducati
Krn cuma pabrikan ini yg ikut motogp pakai mesin drag race
Klo ga pke ngesot aja apalagi musim ini makin kliatan pecco miller martin ngeluh gara2 ducati terobsesi mesin yg trlalu njengat
Jadinya lama2 arah pengembangan semua motor motogp berkiblat ke ducati y
Korban pertama: hodna 😁
Ga sepenuhnya..
Tiap pabrikan tetep punya resep masing2 buat hadapi cobaan ini hehe
Masalahnya Setiap Pabrikan Bikin Inovasi malah Dilarang.
semua akan dukati pada wactunya.
Iya ya kenapa pneumatic valve gak diproduksi massal?
Yg teknologi f1 ke motor ( yg dibawa honda ) juga gak diproduksi massal
Kalau masalah harga untuk kaum sultan gak masalah, toh buktinya laris manis motor rcvs sama yg Desmo 2008 ( lupa namanya )
RC213VS ama Desmo ga ada yg pake pneumatik dan rem karbon
Ya kalau Ducati mau pabrikan lain hal pake katup pneumatic, ya dia juga mau pakai katup selain desmodromic atau tidak
setuju kalo urusan katup pneumatik sama rem karbon 😁
sekalian seamless gearbox juga ganti DCT aja
menurut opini pribadi: biarin aja udah, toh masih dibatasi dengan pengoperasiannya yg mesti mekanis, non elektronis.. ntar ngambek Dukastri trus ngancam mau cabs dari motogp jadi gak seru donk.. 😅
SE advanced apa sih suspensi elektronik YG ada diproduksi masala?
Apa bisa mirip rha? Yg bisa ceper banget pas start sama pas masuk straight?
Suspensi elektronik ga bikin ceper, teknologi lama itu mah udah ada di Motocross sejak berdekade2 lalu. Suspensi elektronik bisa rubah set up saat berjalan, jauh lebih advance dari sekedat bikin motor ceper. Contoh di tikungan patah bikin suspensi rigid, di tikungan parabolik bikin respon lebih lambat, saat akselerasi bikin sok belakang lebih lembut biar jambakan torsi bisa diredam dgn kurangi rebound sok belakang bikin buritan agak mendem instead of ban depan ngangkat. Dgn suspensi elektronik Laptime gw rasa akan lebih terpangkas lagi ketimbang RHA yg cuma menghindari motor wheelie.
Pake bahasa sederhana aja Kang. Itu motor bisa dibikin empuk sambil jalan. Ga perlu turun nyetel rebound/kompresi.
Heran bgt emg, di saat banyak moge udah pake teknologi ini kenapa di balap prototype malah dilarang. Peraturan jadul yg udah ga sesuai zaman.
Yang jelas tahun ini Ducati hanya butuh motor 2121 titik, biar rider tidak pusing adaptasi dan fokus ke hasil balap
Baru tahu klo katup pneumatik tdk akan pernah dihadirkan utk motor produksi masal. Saya kira msh menunggu ada teknologi baru penyempurna di GP, sehingga katup pneumatik akan pensiun..
Klo seamless gearbox pny harapan ga ya?
Kembalikan ECU dan Software in-house…
Kembalikan Firing tanpa embel-embel sirip Hiu…
Kembalikan Paolo Ciabatti… Kembalikan Semua itu…
Klo Gitu Semua Omong kosong Soale Ekonomi Sehingga Wajib Pake Satu Merk full perangkat Elektronik Jga Gak Bisa Dibenarkan Dong .