TMCBLOG.com – Jenis ban Michelin MotoGP Mulai 2022 akan dikurangi. Alokasi ban akan berubah pada 2022. Saat ini, setiap pembalap mempeorleh alokasi 22 ban di setiap akhir pekan balapan, 10 ban depan dan 12 ban belakang. Kedua pembalap yang naik dari Q1 ke Q2 berhak atas tambahan ban depan dan ban belakang, sementara distribusi antara kompon soft, medium dan Hard berubah berdasarkan kebutuhan dan situasi dari Trek.
Michelin akan memasok dua jenis ban belakang lebih sedikit tahun 2022, sebelum lebih lanjut mengurangi kuota untuk satu jenis ban lagi pada 2023. Tetapi untuk 2023 belum diputuskan apakah ini akan menjadi depan atau belakang. Tujuannya ? Memproduksi dan mengangkut lebih sedikit ban dan dengan demikian membatasi jejak ekologis kejuaraan, tanpa membatasi rolling. Pengemudi akan memiliki cukup Ban untuk melakukan tes sebanyak yang mereka lakukan hari ini, tetapi pilihan mereka akan lebih terbatas. patut digaris bawahi bahwa Jumlah Ban yang dapat dipakai Oleh Pembalap tetap akan sama.
“Selama beberapa tahun, Dorna telah bekerja keras untuk pembangunan berkelanjutan”, tegas Carlos Ezpeleta, direktur olahraga MotoGP “Michelin adalah produsen ban besar di dunia, pemain dalam pembangunan berkelanjutan dan mitra penting [MotoGP]. Kami ingin melihat alokasi ban di MotoGP dan kami akan melakukannya dengan mengurangi jumlah [jenis] ban yang dibawa ke balapan dimana Ban tersebut tidak digunakan. Ini penting: jumlah ban yang bisa digunakan pengendara akan sama. “
” Performa tak akan terpengaruh “ Begitu janji Yang disampaikan Piero taramasso, Michelin Motorsport two Whel manager ” pembalap masih tetap dapat Menggunakan kuantitas ban yang sama di Trek, hanya alokasinya yang lebih sedikit. Jadi kami membawa Lebih sedikit ban. Juga ketika Kami mengubah Compound menggunakan Material yang leih sustainable ( berkelanjutan) maka performa tak akan berubah atau bahkan performanya akan lebih baik.”
” Ini menjadi bagian dari Program Global Michelin, Menggunakan Material yang lebih berkelanjutan, mengurangi ban dan ini juga yang kami lakukan di MotoE dimana Kami mengguankan Material daur ulang untuk mengembangkan Compound baru. Di Masa depan kami ingin bergerak ke tenologi untuk MotoGP. Di MotoGP kami sudah memiliki beberapa Material Yang berlekanjutan di Compound [yang sekarang], Namun tujuannya adlaah Untuk mengembangkan dan Menambahkan Lagi [komposisinya] Setiap Musim “
Jadi Pada dasarnya Michelin akan menganalisa berdasarkan apa yang mereka telah lalui di Musim musim MotoGP lewat dan menentukan jenis Compoun ban apa yang tidak ( atau sangat Jarang )digunakan di Tiap Event ( seri ) dan akan mengeliminasi Compou ban tersebut dari alokasi sehingga mereka hanya akan membawa Alokasi ban yang memang berdasarkan Data sebelumnya lebih banyak dipilih Oleh pembalap.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Ghoib kalo kata netijen
sustainable
Makin efisien ( hemat )
gahar bener nih senyawa Michelin
coba analisis ban yang cocok untuk Mandalika, Wak.
apakah asimetris yg cocok?
Non asymetris
Perusahaan menghemat uang
Pebalap menghemat ban
Cidera saraf sulit sembuhnya, palagi 2x, biasanya probabilitas kerusakan meningkat, kemampuan reinervasi saraf lambat, dan masalahnya cabang saraf yg rusak itu satu satunya, saraf ini tidak bisa dibantu saraf lain (mekanisme plastisitas terbatas krn tidak mendapat sprouting cabang saraf lainnya). Saat ini markez terapi konservatif, yaitu obat anti inflamasi, lalu dievaluasi tiap minggu dan pengaturan dosis menurun. Jika dipaksakan operasi, probabilitas gagal besar, sehingga saraf malah mati. Alhasil ya cacat. Juling permanen. Mgkn Dokternya akan mengakali dg mengatur posisi otot, tp teknik ini belum ada yg melakukannya. Jadi cidera ini mmg berat. Logis kalo RHT perlu cari pengganti permanen.